Kemajuan Islam Pada Masa
Khalifah Utsman Bin Affan
Utsman
bin Affan termasuk salah satu seorang yang pertama masuk Islam. Ia pernah
menjadi sekretaris Rasullah SAW, menuliskan wahyu dan dizaman Abu Bakar ia
menjadi penasehat khalifah. Utsman bin Affan juga terkenal dengan kesalehan dan
kejujurannya dalam agama. Dia pernah menafkahkan sebagian hartanya untuk
memajukan Islam. Dia disayangi oleh Rasullah sampai dikawikan dengan puterinya
Rukayah, setelah Rukayah wafat dikawinkan dengan putri nya yang lain yaitu Ummi
Kultsum. Oleh karena itu Utsman bin Affan diberi gelar Dzun-nuraini, yang
artinya: yang mempunyai dua cahaya, dan pernah hijrah dua kali, ke habasyah dan
madinah.
Kekhalifahan
Utsman bin Affan (644-656 M) Utsman bukan dari keluarga bani hasyim , tetapi dari
keluarga bani umayah . utsamn juga tidak perang mengatakan bahwa kekalifahannya
adalah kekhalifahan bani umayah.
sebaliknya , Utsman melanjutkan tradisi pendahulunya bahwa kekhalifahan
yang dipimpin adalah kekhalifahan milik umat islam , dan bukan milik klan
tertentu. Orientasi politik Utsman dapat meredam berbagai kelompok masayarakat
bani hasyim yang menginginkan khalifah dari bani hasyim.
Prestasi
gemilang utaman adalah mampu melanjutkan kebijakan strategi Umar bin Khattab
dalam melakuakn ekspansi (futuhat) sehingga khalifah mampu mengembangkan
sayapnya hingga Tripoli, kepualuan siprus, armaenia dan kaukasia (disebelah
barat) serta Persia timur , india dan herat (disebelah timur). Kemampuan
membangun angkatan laut juga menjadi prestasi tersendiri bagi khalifah Utsman.
Kegemilangan pemerintahannya , khalifah Utsaman ini terjadi pada 6 tahun
pertama dari 12 tahun masa pemerintahannya. Pada 6 tahun kedua pemerintahannya,
khalifah Utsman dilanda persoalan intern. Kepemimpinan Utsman memang sangat
bebeda dengan kepemimpinan Umar. Ini mungkin karena umurnya yang lanjut
(diangkat dalam usia 70 tahun) dan sifatnya yang lemah lembut. Salah satu
faktor yang menyebabkan banyak banyak rakyat kecewa terhadap kepemimpinan
utsman adalah kebijaksanaanya mengangkat keluarga dalam kedudukan tinggi. Yang
terpenting di antaranya adalah Marwan ibn Hakam. Dialah pada dasarnya yang
menjalankan pemerintahan, sedangkan Utsman hanya menyandang gelar khalifah.
Setelah banyak anggota keluarganya yang duduk dalam jabatan-jabatan penting.
Utsman laksana boneka dihadapan kerabatnya itu. Dia tidak dapat berbuat banyak
dan terlalu lemah terhadap keluarganya. Dia juga tidak tegas terhadap kesalahan
bawahan. Harta kekayaan negara, oleh kerabatnya dibagi-bagikan tanpa terkontrol
oleh Utsman sendiri.
Meskipun
demikian, tidak berarti bahwa pada masanya tidak ada kegiatan-kegiatan yang
penting. Utsman berjasa membangun bendungan untuk menjaga arus banjir yang
besar dan mengatur pembagian air ke kota-kota. Dia juga membangun jalan-jalan,
jembatan-jembatan, masjid-masjid, dan memperluas masjid nabi di Madinah.
Keadaan
pada masa akhir beliau semakin tidak menentu, fitnah terjadi disana sini ,
berita dan desas-desus banyak terjadi dengan riwayat dan berita yang berbeda.
Laskar Islam saat itu sedang terbagi di beberapa kota yang takluk dibawah
kekuasaan Islam. Peluang ini digunakan oleh sebagian kelompok untuk mengepung
kediaman Utsman selama 40 hari. Beberapa sahabat yang utama mengirim putra
masing-masing untuk melindungi jiwa khalifah Utsman bin Affan. Setelah
pengepungan sampai pada hari kedelapan belas, Utsman meminta bantuan kepada
Muawiyyah dan kepada wali-wali yang lain. Ketika para pemberontak mengetahui
hal tersebut, mereka makin naik darah dan sebagian mereka memasuki kediaman
khalifah Utsman bin Affan . mereka memukul khalifah dengan pedang sehingga
membawa kematianya dan merampas hartanya, tidak diketahui siapa pelakunya
dikarenakan keadaan yang kacau balau dan berbaur antara yang anti Utsman dan
yang membela Utsman. Kejadian nista yang sangat menyedihkan ini terjadi pada
tahun 35 H.(656 M).
0 Response to "Kemajuan Islam Pada Masa Khalifah Utsman Bin Affan"
Post a Comment