Makalah Tafsir Ahkam Surat Ali Imran Ayat 14


MAKALAH 
AYAT TENTANG DASAR-DASAR PEREKONOMIAN ISLAM

Dosen Pengampu : Drs. H. Mundzir Mz, Mag.
Disusun oleh kelompok 5:
Nama kelompok :
Hermawan : 1621030234
Maya dewi afriyani : 1621030171
Meti mulia : 1621030212
M. Iqbal hallabi : 1621030517





PROGRAM STUDI MUAMALAH 
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM 
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI  RADEN INTANLAMPUNG
T.A 2017/2018






BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Konsep dasar ekonomi syariah menurut Abida Muttaqien dari beberapa sumber diantaranya ialah : Menurut Manan ialah ilmu sosial yang mempelajari masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam. Khusyid Ahmad mendefinisikan suatu upaya yang sistematik untuk memahami masalah-masalah ekonomi dan perilaku masyarakat dalam prespektif Islam. Oleh karena itu tanggapan para pemikir muslim atas beberapa tantangan  ekonomi dalam hal ini di dasarkan pada al-Qur’an dan sunnah. Sedangkan menurut Hasanuz Zaman ialah suatu ilmu dan penerapan hukum syari’at yang melindungi ketidak adilan dalam kaitan dengan upaya pencapaian kesejahteraan manusia dan pelaksanaan ibadah kepada Allah.
Bagi orang muslim yang beriman bahwasannya hati jangan diletakkan kepada harta benda, sebab harta benda hanyalah semata perhiasan dunia. Janganlah berjiwa kecil menghadapi segala kesulitan hidup. Bukan agama mengutuk harta, tetapi memberi  peringatan jangan sampai harta benda dan anak keturunan membelokkan haluan hidup dalam menuju tuhan. Hal ini dijelaskan pada ayat al- Qur’an surat Al- Imran: 14. Allah mengigatkan kepada kita yang sedang di peralat oleh nafsu syahwatnya. Allah juga memperingatkan jangan  berpaling dari amal akhirat.

B. RUMUSAN MASALAH
     1. Surah apakah yang menjadi dasar-dasar perekonomian Islam?
     2. Bagaimanakah sebab-sebab turunnya ayat tersebut dan penjelasannya?
     3. Bagaimana munasabah (kolerasi) ayat tersebut ?





BAB II
PEMBAHASAN

A. Bunyi ayat dan Terjemahan QS.Ali Imran ayat 14

 “Di jadikan indah pada (pandangan) manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan dan binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia, dan disisi Allah lah tempat kembali yang baik (surga)”.(QS.Ali Imran:14).  


B. Makna Mufrodat 

زيّن (Zuyyina)      = Yang berarti  hiasan, langsing, ramping, apik, rapi, gaun, rahmat, keanggunan, nikmat, keapikan, doa syukur, waktu kelonggaran, sopan santun, keikhlasan, perpanjangan waktu, gaya lemah gemulai, sifat menyenangkan, budi bahasa, kerelaan, pakaian, rok, teratur, perhiasan, penghias, dandanan 
لِلنَّاسِ   (Linnasi) =   Yang berati bagi manusia, suku, rakyat, bangsa, lupa, terlupa, tdk sadar, suku bangsa, ummat.
حُبُّ   (Khubbu)    = Yang  berarti kasih, cinta kasih, sayang, kasih sayang, kecintaan, lampiran, alat tambahan, alat pelengkap, asmara, percintaan yg dirahasiakan , gairah, semangat, nafsu, kegemaran, keinginan besar, berahi, kehangatan, keramahan, kehangatan hati, ganggangan, keramahtamahan           
ٱلشَّهَوَٰتِ  (Sysyahawati) =  Yang berarti syahwat/hawa nafsu, yg menggiurkan, yg menyenangkan.
ٱلنِّسَآءِ (a(l)nnisa-i) =   Yang berarti  Perempuan-perempuan, wanita, betina, puteri, istri, kaum wanita, kaum hawa
وَٱلْبَنِينَ  (wa(a)lbanina) = Yang berarti dan anak-anak
وَٱلْقَنَٰطِيرِ  (walqanathiri) =   Yang berarti dan harta 
ٱلْمُقَنطَرَةِ  (almuqantharati) = wanita-wanita pilihan
ٱلذَّهَبِ  ( adzdzahabi) = Yang berarti emas
وَٱلْفِضَّةِ (wa(a)lfidhdhati) =  Yang berarti dan perak, perak, uang, uang perak, warna perak, berwarna perak
وَٱلْخَيْلِ   (walkhayli) = Yang berarti dan kuda, kumpulan kuda
وَٱلْأَنْعَٰمِ  ( wal an’ami) = Yang berarti dan binatang ternak 
وَٱلْحَرْثِ  ( walkhartsi) = Yang berarti dan sawah ladang 
مَتَٰعُ  (mataa’u) =  Yang berarti kesenangan
ٱلْحَيَوٰةِ  (alkhayawaati)= Yang berarti kehidupan
ٱلدُّنْيَا  (addunya) = Yang berarti dunia 
ٱلْمَـَٔابِ  (almaabi) = Yang berarti tempat kembali . 

C. Penjelasan Ayat
Isi dari surat Al Imran adalah "Diperhiaskan bagi manusia kesukaan kepada barang yang diingini." Disini telah terdapat tiga kata. Pertama Zuyyina artinya diperhiaskan. Maksudnya segala barang yang diingini itu ada baiknya dan ada buruknya, tetapi apabila keinginan telah timbul,yang kelihatan hanya eloknya saja dan lupa akan buruk atau susahnya. Kata kedua adalah hub, artinya kesukaan atau cinta. Kata ketiga adalah syahwat, yaitu keinginan – keinginan yang menimbulkan selera yang menarik nafsu buat mempunyainya.
Maka disebutlah disini enam macam hal yang manusia sangat menyukainya karena hendak mempunyai dan menguasainya, sehingga yang nampak oleh manusia hanyalah keuntungan saja, sehingga manusia tidak memperdulikan kepayahan buat mencintainya. " (yaitu) dari hal perempuan dan anak laki-laki, dan ber pikul-pikul emas dan perak, dan kuda kendaraan yang diasuh, dan binatang-binatang ternak, dan sawah-ladang." Itulah enam macam yang sangat disukai, diinginkan dan dengan berbagai macam usaha manusia ingin mempunyainya. Akan diuraikan sebagai berikut:

1.     Perempuan 
"Zuyyina", diperhiaskan kepadanya, sehingga meskipun misalnya telah didapatnya perempuan itu,hanya kesusahan yang akan dihadapinya, tidaklah diperdulikannya. Allah mentakdirkan bahwa laki-laki mengingini perempuan adalah mengundang hikmat yang lebih dalam, yaitu karena hendak menyambung keturunan. Hendak ingin menjalin hidup berdua, sebab yang satu akan mencukupi yang lain. Tetapi kalau syahwat si laki-laki tidak terkendali, niscaya dia tidak akan memperdulikan hikmatnya, hanyalah melepaskan syahwatnya, lalu zinalah yang terjadi, dan kalau mereka beranak, kacaulah keturunan. Maka agamapun mengajarkan penyaluran syahwat itu, mencari jodoh, mencari istri untuk teman hidup, dengan jalan yang halal.
      
2.   Anak-anak Laki-laki
Di ayat ini disebut banin ditonjolkan kesukaan karena ingin mempunyai anak, terutama anak laki-laki, termasuk hal yang dihiaskan pada manusia. Dia menjadi yang kedua setelah kesukaan syahwat terhadap perempuan.  Mencintai  anak laki-laki lebih kuat daripada mencintai anak wanita. Hal ini disebabkan beberapa hal:

a). Anak laki-laki merupakan tulang punggung keturunan yang berkait dengan dirinya. Karena, anak laki-laki selalu diharapkan oleh seseorang, yakni kelanggengan nama dan menjadi buah bibir orang banyak yang tetap lestari.

b). Harapan orangtua dari mereka ketika dewasa adalah menjadi tempat bergantung tatkala orang tua mencapai usia lanjut.

c). Dari anak laki-laki diharapkan hal-hal yang membawa kemuliaan, yang tidak terdapat pada anak-anak wanita. Seperti penguasaan suatu disiplin ilmu, pekerjaan, kepemimpinan, atau menjadi panglima tentara demi membela tanah airnya dan memelihara eksitensi umat.


3.  Berpikul – pikul Emas dan Perak
Yaitu kekayaan. Manusia semua mempunyai keinginan mempunyai emas dan perak. Di dalam ayat disebut emas dan perak, karena memang ukuran (standard) kekayaan yang sebenarnya ialah emas dan perak. Walaupun satu waktu kita hidup dengan uang kertas, namun uang kertas itu mesti mempunyai sandaran emas di dalam Bank. Keinginan mempunyai kekayaan itu tidak ada batasnya. Sehinnga Nabi kita s.a.w. pernah bersabda:
لَوكانل لابن ادم واديان من ذهب لتمن ان له ثالث ولايملا جوف ادم الا الترا ب و يتوب على من تا ب

"kalau ada bagi anak adam dua buah lembah daripada emas,masihlah dia menginginkan  yang ketiga. Tapi tidaklah yang akan memenuhi perut anak adam, selain tanah. Dan Allah akan member taubat kepada yang taubat.
 (HR.Bukhari dan Muslim dari Hadis Ibnu Abbas)


Keinginan pada harta tidaklah terbatas, padahal hidup itu sendiri terbatas. Kalau manusia tidak membatasi seleranya, sampai matinya dia tidak akan merasa puas.Karena daya tarik uang atau harta seringkali menyilaukan mata dan menggiurkan hati, maka berulang-ulang al Qur'an dan hadits, memperingatkan agar manusia tidak tergiur oleh kegemerlapan uang, atau diperbudak olehnya sehingga menjadikan seseorang lupa akan fungsinya sebagai hamba Allah khalifah di bumi. 

4.Kuda kendaraan yang diasuh
Di zaman dahulu,dikala ayat ini diturunkan, yang diasuh dan dipingit, diberi pelana dan sanggurdi, ialah kuda. Disikati bulunya dan diistimewakan makannya, sehingga sampai kepada zaman kita sekarang ini amat masyhurlah kuda tunggangan Arab di seluruh dunia. Mempunyai kuda tangkas itupun menjadi satu keinginan, dihiaskan Tuhan kesukaan mempunyainya. Sebaliknya di zaman kita sekarang mundurlah kuda kendaraan yang dipingit dan naiklah kepentingan kendaraan bermotor. Dia menjadi alat perlengkapan hidup di zaman modern,sehinnga mobil tidak lagi barang mewah, tetapi barang penting. Maka dihiaskan dalam hati manusia keinginan memakai kendaraan

5. Binatang – binatang Ternak
Kalau kendaraan bermotor adalah alat penting dalam kehidupan kota, maka binatang ternak amat penting pada kehidupan di padang-padang yang luas, sebab pengikut Nabi Muhammad Shalallahu ‘alahi wassalam bukan orang kota saja. Pada kehidupan suku badwi,hitungan kekayaan ialah binatang ternak. Berapa puluh ekor unta, kerbau dan lembunya,berapa ratus ekor kambing dan domba dan biri-birinya. Di negeri kita sendiri  kekayaan kaum muslimin di pulau Sumbawa dan pulau Lombok ditentukan oleh beberapa puluh atau beberapa ekor memelihara lembu dan beberapa mengirimnya ke Jawa atau Singapura dalam setahun.

 6. Sawah dan Ladang

Di dalam ayat ini ialah menjelaskan kekayaan pertanian ini dihiaskan bagi manusia, sehingga kadang-kadang seluruh tenaga,seluruh kegiatan hidup mereka tumpahkan untuk mencapainya. Sehingga kadang-kadang mereka tidak mengiri-menganan lagi, menumpahkan seluruh tujuan hidup untuk itu, untuk keenamnya atau untuk salah satu dari keenamnya, atau sebagian mereka asyik dengan itu, manusiapun lupa akan yang lebih penting. Oleh sebab itu maka Tuhan bersabda memberi peringatan dengan  lanjutan ayat: "Yang demikian itulah perhiasan hidup di dunia." Tegasnya bahwasannya semuanya itu adalah perhiasan hidup di dunia, niscaya usianya akan habis untuk itu, sedangkan perhiasan untuk diakhirat  kelak dia tidak sedia. Padahal dibelakang hidup yang sekarang ini ada lagi hidup yang akan dihadapi. Sesudah dunia adalah akhirat. Tuhan lebih tegaskan lagi:"Namun di sisi Allah ada (lagi) sebaik-baik tempat kembali(ujung ayat 14).


Demikian itulah macam harta yang senangi manusia dalam dunia ini, dan merupakan alat kelengkapan bagi hidup mereka, dan memenuhi segala kebutuhan dan keinginan mereka. Mereka memandang baik mencintai harta benda tersebut. Tetapi hendaknya manusia menyadari bahwa semua harta benda ini hanyalah kehidupan duniawi yang tidak kekal. Tak patutlah kiranya harta benda hanya untuk kehidupan duniawi yang tidak kekal. Tak patut kiranya harta benda itu dijadikan manusia sebagai cita-cita dan tujuan terakhir dari kehidupan didunia yang fana ini, sehingga dia terhalang untuk mempersiapkan dari bagi kehidupan yang sebenarnya. Yaitu kehidupan diakhirat yang abadi. Bukankah disisi Allah ada tempat kembali yang baik (surga) ? Dan alangkah bahagianya manusia, sekiranya dia mempergunakan harta benda itu dalam batas-batas petunjuk Allah Subhanahuwata’ala. 

D.Asbabun Nuzul

Sebab turunnya Al Imran : 14 menurut riwayat dari Imam Ar Razi pula,seorang bangsawan Arab Nasrani yang bernama Alqamah,pernah mengakui terus terang kepada saudaranya yang telah masuk Islam bahwa dalam hatinya dia membenarkan dan mengakui kerasulan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam. Namun dia berkata jika dia masuk islam,segala kemewahan dan kebesaran yang telah dianugerahkan oleh Raja Romawi akan dicabut kembali dari dia. Dan ada pula riwayat bahwa setelah kaum muslimin mendapat kemenangan gilang – gemilang dalam peperangan Badar, Rasullullah pernah mengajak kaum Yahudi di madinah supaya masuk islam. Tetapi mereka tidak mau, melainkan mereka banggakan kekuatan, kebesaran jumlah harta mereka dan kelengkapan senjata mereka. Maka menurut riwayat itu, inilah sebab turun ayat ini. Memberi peringatan bahwa semuanya itu hanyalah sesuatu yang diperhiaskan saja oleh syaitan bagi manusia, karena keinginan-keinginan syahwat. 

E. Munasabah Ayat

قُلْ أَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِنْ ذَٰلِكُمْ ۚ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ

Katakanlah: Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?. Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.Surah Ali 'Imran (3:15).

Setelah ayat Ali Imran ayat 14 diturunkan oleh Allah lalu Allah menurunkan ayat 15 dari surah Ali Imran yang  menjelaskan bahwa  allah mengabarkan pada rasulullah bahwa ada yg lebih baik dari pada semuanya itu yaitu surga dan semua kelezatan yg ada padanya dan kelak bagi orang orang yg bertakwa bagi mereka surga yg tidak pernah terlintas di dalam hati seseorang betapa nikmatnya, di dalamnya ada bidadari yg mana mereka tidak pernah haid, tidak mengeluarkan kotoran , ada khamr , sungai sungai yg mengalir dan allah tidak akan pernah murka pada mereka semenjak itu selamanya.




BAB III 
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Bahwa tujuan kita hidup bukanlah dunia  tetapi ialah akhirat. Akhiratlah yang kekal selamanya, dilihat dari surah Ali Imran ayat 14 tersebut dapat kita petik kesimpulan bahwa  harta yang senangi manusia dalam dunia ini, dan merupakan alat kelengkapan bagi hidup mereka, dan memenuhi segala kebutuhan dan keinginan mereka. Mereka memandang baik mencintai harta benda tersebut. Tetapi hendaknya manusia menyadari bahwa semua harta benda ini hanyalah kehidupan duniawi yang tidak kekal. Tak patutlah kiranya harta benda hanya untuk kehidupan duniawi yang tidak kekal. Tak patut kiranya harta benda itu dijadikan manusia sebagai cita-cita dan tujuan terakhir dari kehidupan didunia yang fana ini, sehingga dia terhalang untuk mempersiapkan dari bagi kehidupan yang sebenarnya. Yaitu kehidupan diakhirat yang abadi. Dan Allah Subhanahuwata’ala sudah menjamin kelak bagi orang orang yg bertakwa bagi mereka surga yg tidak pernah terlintas di dalam hati seseorang betapa nikmatnya, di dalamnya ada bidadari yg mana mereka tidak pernah haid, tidak mengeluarkan kotoran , ada khamr , sungai sungai yg mengalir dan allah tidak akan pernah murka pada mereka semenjak itu selamanya.

B. SARAN

Penulis menyadari, dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, kami sebagai penyusun berharap agar ada kritik dan saran dari semua pihak terutama Dosen.Penulis hanyalah manusia biasa.Jika ada kesalahan, itu datangnya dari penulis sendiri.Dan jika ada kebenaran, itu datangnya dari Allah swt.







DAFTAR PUSTAKA
KH. Qamaruddin shaleh,Darlan,Asbabun nuzul,PT.CV  Diponogoro bandung,1996.
Universitas islam negeri,Al-Qur’an dan Tafsiranya,PT Dana Bhakti Wakaf,yogyakarta,1990.
https://mariaqibty7.blogspot.co.id/2016/09/makalah-tafsir-ahkam.html?m=1



0 Response to "Makalah Tafsir Ahkam Surat Ali Imran Ayat 14"

Post a Comment